Our social:

Selasa, 07 Juli 2015

NILAI HISTORIS MAKAM PAHLAWAN SEMARANG




Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Kalimat ini sudah tidak asing lagi bagi kita bangsa Indonesia. Namun demikian, masih banyak yang belum meresapi maknanya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak orang menggunakannya sebagai jargon belaka untuk kepentingan tertentu. Mengenang jasa pahlawan yang telah gugur di medan perang, termasuk salah satu bentuk penghargaan generasi penerus bangsa. Dalam pelajaran sekolah masa lalu, tentu kita masih akrab dengan istilah “Jas Merah”. Istilah ini pernah dilontarkan oleh Bung Karno, tokoh proklamator kemerdekaan RI. Di zaman orde baru begitu memasyarakat di kalangan siswa dan mahasiswa serta masyarakat luas. Jas Merah, alias jangan sekali-kali melupakan sejarah, menjadi sebuah filosofi bangsa untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.
Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal adalah nama sebuah pekuburan yang berada di Jalan Pahlawan (hoek dengan Jalan Sriwijaya) Semarang. Kompleks makam pahlawan di Semarang ini dibangun di atas lahan seluas 3,64 hektare. Jumlah jenazah pahlawan yang dimakamkan di Giri Tunggal ini mencapai 1.843.Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal dibangun untuk mengenang jasa jasa pahlawan yang telah gugur ini diresmikan pada 10 November 1955 oleh Presiden Soekarno. Pada Tahun 2010-2011 TMP Giri Tunggal dilakukan pemugaran dan namanya menjadi Taman Makam Pahlawan Nasional Giri Tunggal.
Pada saat saya berada dalam makam pahlawan ini betapa saya seperti massuk kembali masa lalu dimana para pahlawan kita khususnya di semarang berperang melawan penjajah pada masanya. Disini dengan adanya slogan ”AKU GUGUR MEMBELA NEGARA, LANJUTKAN PERJUANGANKU” kembali untuk memotivasi kita untuk meneruskan cita-cita dari pahlawan kita dengan Mereka rela mati demi martabat bangsanya: Indonesia Merdeka! Karena hanya dengan kemerdekaan itu bangsa Indonesia bisa membangun masyarakat adil makmur, lahir dan batin.Kini, semangat patriotisme itu terkikis habis! Indonesia kembali dikuasai imperialisme. Semua ini akibat keblingeran para pemimpin kita yang bermental inlander, calo modal asing, dan korup!
Imperialisme bisa berupa sistem mempengaruhi ekonomi negeri atau bangsa lain. Ia tak usah dijalankan dengan pedang, bedil, meriam atau kapal perang, tak usah berupa perluasan daerah dengan kekerasan senjata, tetapi berjalan dengan putar lidah atau cara halus saja. Apa cita-cita para Pahlawan Pendahulu kita itu?Mari kita camkan, mari kita pegang teguh, mari terus kita perjuangkan cita-cita para Pahlawan Bangsa itu, agar kita tidak menjadi pengkhianat atas perjuangan para pendahulu kita itu!Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera?Kita bangsa besar, kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek, daripada makan bistik tetapi menjadi budak! Suatu Bangsa hanyalah menjadi kuat kalau patriotismenya meliputi patriotisme ekonomi.Ekonomi Indonesia akan bersifat Indonesia, sistem politik Indonesia akan bersifat Indonesia, masyarakat kami akan bersifat Indonesia, dan semua itu akan didasarkan kokoh kuat atas warisan kulturil dan spirituil bangsa kami.Yakinlah kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas pengorbanan ribuan jiwa, harta benda rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh siapapun juga.
Dan disini dalam pendidikan kewarganegaraan di bimbing dan di falitasi untuk meneruskan perjuangan pahlawan kita, Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif, dan meninggalkan sisi negatifnya. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri, bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya, dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Kecintaan bangsa kepada Negara harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara sendiri. Walaupun masih ada beberapa pemuda yang tidak memiliki rasa tersebut dan cenderung tidak lebih mencintai Negaranya sendiri tapi sekarang saatnya pemuda dan mahasiswa harus memiliki jiwa bangga dan cinta menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke Negara-negara lain. Bukan hanya dalam bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan infastruktur atau hal-hal yang merusak citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan dengan hal-hal yang positif dan nyata bahwa negara Indonesia adalah negara cinta damai, terpelajar, dan Negara maju. Karena mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan. Mahasiswa itu mempunyai pemikiran yang kritis terhadap masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat, dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena jika bukan kita generasi muda yang berusaha, maka siapa lagi?

0 komentar :

Posting Komentar